Tips Menjaga Kesehatan Anak di Masa Perubahan Iklim | S2 Kesehatan Masyarakat

Oleh Dr. Siti Nurunniyah.,SST., M.Kes
Beberapa bulan terakhir wilayah Indonesia termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami perubahan iklim, hal ini  berdasarkan prediksi cuaca bulanan terbaru, Pada pertengahan tahun 2025 BMKG memperkirakan bahwa kondisi curah hujan dengan kategori atas normal masih akan berlanjut di sebagian wilayah hingga bulan Oktober 2025. Oleh karena itu, BMKG menyatakan konfirmasi kembali bahwa musim kemarau tahun 2025 cenderung memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan normalnya dengan sifat hujan diatas normal. 

Perubahan iklim atau disebut dengan Climate Change dapat mempengaruhi kesehatan, hal ini disebabkan karena seperti debit air yang tidak stabil, kekurangan makanan, bencana alam atau cuaca ekstrem yang lebih sering, sanitasi yang buruk, perubahan pola penyakit dan morbiditas. Wanita hamil, janin dan anak-anak kecil dianggap sebagai kelompok yang paling rentan dan kerentanan mereka akan bertambah pada fase perubahan iklim. 

Perubahan iklim tidak sama dengan perubahan musim. Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca dan suhu bumi dalam jangka waktu yang lama sedangkan perubahan musim adalah pergantian kondisi cuaca yang terjadi secara teratur dalam satu tahun di suatu wilayah. Perubahan Iklim yang tidak menentu harus disikapi dengan adaptasi yang baik. Secara umum tips menjaga kesehatan pada masa perubahan musim dan perubahan iklim relative sama, hanya saja dalam menghadapi perubahan iklim, kita harus mengantisipasi perubahan yang tidak menentu. 

Anak-anak akan lebih mudah terserang penyakit seperti flu, batuk-pilek, diare, penyakit kulit dan juga kemungkinan penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) akan lebih tinggi. Sebagai ibu harus memutar otak agar bisa menjaga kesehatan anak dan keluarga. Berikut beberapa Tips yang dapat dilakukan oleh ibu untuk menjaga kesehatan anak dimasa perubahan iklim dimana diakibatkan musim hujan yang memanjang. 

  1. Menjaga kebersihan 

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit. Mandi dua kali sehari, menyikat gigi minimal dua kali sehari, membersihkan lingkungan rumah dan tempat belajar secara rutin, membuang sampah pada tempatnya agar tidak menjadi sarang penyakit

  1. Rajin mencuci tangan

Tangan adalah media utama penyebaran kuman, karena itu, penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Lakukan cuci tangan pada waktu sebelum dan sesudah makan, setelah dari toilet, setelah memegang hewan atau benda kotor dan  setelah beraktivitas di luar rumah.

  1. Hindari air tercemar

Air yang kotor atau terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kolera dan tifus. Langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan air bersih untuk minum, memasak, dan mandi. Memastikan sumber air terlindung dari limbah dan merebus air hingga mendidih sebelum diminum.

  1. Perhatikan asupan gizi 

Tubuh membutuhkan gizi seimbang untuk tetap sehat dan bertenaga, dengan cara menjaga asupan gizi yaitu konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Makan sayur dan buah setiap hari, hindari makanan cepat saji dan minuman bersoda berlebihan.

  1. Tingkatkan asupan vitamin dan protein

Vitamin dan protein berperan penting dalam memperkuat daya tahan tubuh.
Sumber vitamin dan protein bisa didapat dari buah-buahan (jeruk, pepaya, apel), sayuran hijau (bayam, brokoli, wortel), telur, ikan, ayam, dan kacang-kacangan, susu dan olahannya seperti yogurt atau keju.

  1. Gunakan pakaian hangat

Cuaca dingin dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih mudah terserang flu atau batuk. Langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari cuaca dingin adalah kenakan jaket, sweater, kaus kaki atau selimut saat cuaca dingin,  hindari terlalu lama berada di tempat berangin tanpa pelindung tubuh, pastikan pakaian tetap bersih dan kering agar tidak menimbulkan jamur di kulit.

Demikian Tips menjaga kesehatan pada masa perubahan iklim yang ditulis oleh Dosen Prodi S2 Kesehatan Masyarakat Terbaik di Jogja, Prodi S2 Kesehatan Masyarakat Universitas Alma Ata, Minat KIA Kespro. 

Semoga bermanfaat!